Sabtu, 07 Mei 2011

CERPEN_Biarlah Berlalu

Aku berdiri menatap rona mentari senja. Menikmati segala keadaan tanpa beban meski saat ini tengah berada di remah-remah penghianatan. Namun aku tak peduli. Aku acuh dengan segala hiruk pikuk di sekitarku. Kini aku tak sedang berbohong. Aku benar-benar merasa tenang. Serasa menjadi orang yang paling bahagia di dunia. Aku bahagia…
♣ ♣ ♣
            Memori sel abu-abuku kembali memutar kejadian waktu itu. Saat aku duduk diatas gedung bangunan yang menjulang. Kubiarkan kakiku bergelantungan sambil duduk di tepi atas bangunan berlantai 24 itu, sambil terus membiarkan tetes demi tetes air mata terurai dan jatuh menggenangi pipiku. Dengan lincah, butiran-butiran air mata itu terjun dan merembes di kaos hitam yang kukenakan. Mataku memandang ke bawah, kearah kendaraan yang lalu lalang memenuhi ruas jalan.